Ada seorang wanita bertanya kepada mufti, “Bagaimana caranya membangunkan anak-anak saya yang sedang tertidur nyenyak untuk solat Subuh?”
Mufti menjawab dengan bertanya semula kepada wanita tersebut, “Apa yang akan kamu lakukan jika rumahmu terbakar dan pada saat itu anak-anakmu sedang tidur nyenyak?”
Wanita tersebut berkata, “Saya pasti akan membangunkan mereka dari tidurnya.”
Mufti menjawab, “Bagaimana jika mereka sedang tertidur nyenyak?”
Wanita itu kemudian menjawab, “Demi Allah! Saya akan membangunkan mereka sampai benar-benar bangun, jika mereka tidak bangun juga, saya akan menarik dan menyeret mereka sampai keluar dari rumah.”
Mufti kemudian menjawab, “Jika itu yang kamu akan lakukan untuk menyelamatkan anak-anakmu dari api dunia, lakukanlah hal yang sama untuk menyelamatkan mereka dari api neraka di akhirat kelak.” (Abuya As-Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki)
“Itupun kalau kamu sayang sama anakmu. Kalau tidak pasti kamu tidak akan membangunkannya dengan alasan kesianlah, biarkanlah, jangan ganggu tidur merekalah.
Padahal secara tidak sedar, kita telah memasukkan anak kesayangan kita ke api neraka. Bayangkan satu kali solat, 5,000 tahun kita telah memanggang anak kita di atas api neraka. Nauzubilah, semoga kita selalu menyayangi orang-orang terdekat dengan kita semua,”
Allah ta^ala berfirman:
يأيها الذين ءامنوا قوا أنفسكم وأهليكم نارًا وقودها الناس والحجارة
Mafhumnya: "Wahai orang-orang beriman! Jagalah diri kamu dan ahli keluarga kamu dari neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu" [Surah al-Tahrim, ayat 6].
Ada seorang wanita bertanya kepada mufti, “Bagaimana caranya membangunkan anak-anak saya yang sedang tertidur nyenyak untuk solat Subuh?”
Mufti menjawab dengan bertanya semula kepada wanita tersebut, “Apa yang akan kamu lakukan jika rumahmu terbakar dan pada saat itu anak-anakmu sedang tidur nyenyak?”
Wanita tersebut berkata, “Saya pasti akan membangunkan mereka dari tidurnya.”
Mufti menjawab, “Bagaimana jika mereka sedang tertidur nyenyak?”
Wanita itu kemudian menjawab, “Demi Allah! Saya akan membangunkan mereka sampai benar-benar bangun, jika mereka tidak bangun juga, saya akan menarik dan menyeret mereka sampai keluar dari rumah.”
Mufti kemudian menjawab, “Jika itu yang kamu akan lakukan untuk menyelamatkan anak-anakmu dari api dunia, lakukanlah hal yang sama untuk menyelamatkan mereka dari api neraka di akhirat kelak.” (Abuya As-Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki)
“Itupun kalau kamu sayang sama anakmu. Kalau tidak pasti kamu tidak akan membangunkannya dengan alasan kesianlah, biarkanlah, jangan ganggu tidur merekalah.
Padahal secara tidak sedar, kita telah memasukkan anak kesayangan kita ke api neraka. Bayangkan satu kali solat, 5,000 tahun kita telah memanggang anak kita di atas api neraka. Nauzubilah, semoga kita selalu menyayangi orang-orang terdekat dengan kita semua,”
Allah ta^ala berfirman:
يأيها الذين ءامنوا قوا أنفسكم وأهليكم نارًا وقودها الناس والحجارة
Mafhumnya: "Wahai orang-orang beriman! Jagalah diri kamu dan ahli keluarga kamu dari neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu" [Surah al-Tahrim, ayat 6].
'
BY GENGSENTAP
Warning: Undefined variable $i in /var/www/group-telegram/post.php on line 260
The War on Fakes channel has repeatedly attempted to push conspiracies that footage from Ukraine is somehow being falsified. One post on the channel from February 24 claimed without evidence that a widely viewed photo of a Ukrainian woman injured in an airstrike in the city of Chuhuiv was doctored and that the woman was seen in a different photo days later without injuries. The post, which has over 600,000 views, also baselessly claimed that the woman's blood was actually makeup or grape juice. The fake Zelenskiy account reached 20,000 followers on Telegram before it was shut down, a remedial action that experts say is all too rare. But Kliuchnikov, the Ukranian now in France, said he will use Signal or WhatsApp for sensitive conversations, but questions around privacy on Telegram do not give him pause when it comes to sharing information about the war. Perpetrators of these scams will create a public group on Telegram to promote these investment packages that are usually accompanied by fake testimonies and sometimes advertised as being Shariah-compliant. Interested investors will be asked to directly message the representatives to begin investing in the various investment packages offered. On February 27th, Durov posted that Channels were becoming a source of unverified information and that the company lacks the ability to check on their veracity. He urged users to be mistrustful of the things shared on Channels, and initially threatened to block the feature in the countries involved for the length of the war, saying that he didn’t want Telegram to be used to aggravate conflict or incite ethnic hatred. He did, however, walk back this plan when it became clear that they had also become a vital communications tool for Ukrainian officials and citizens to help coordinate their resistance and evacuations.
from ar