𖥔 i. Subs channel @Passade terlebih dahulu, lalu silahkan mengisi format pembelian dan kirimkan ke @passadebot
𖥔 ii. Pembayaran dilakukan diawal pemesanan untuk mengindari hit and run.
𖥔 iii. Tidak diperkenankan untuk refund kecuali sudah ada kesepakatan atau pengerjaan belum dilakukan.ㅤㅤ 𖥔 iv. Dimohon untuk tidak melakukan upsubs / upfoll / upview sendiri atau menyewa jasa lain selama proses penyelesaian berlangsung.
𖥔 v. Dimohon untuk buyer jika memesan verif telegram untuk stay on selama proses verif berlangsung.
𖥔 vi. Diharapkan untuk sabar karena semua pengerjaan yang kami lakukan secara manual. Bila ada pertanyaan atau ada yang kurang jelas bisa hubungi bot kami. ㅤ
𖥔 i. Subs channel @Passade terlebih dahulu, lalu silahkan mengisi format pembelian dan kirimkan ke @passadebot
𖥔 ii. Pembayaran dilakukan diawal pemesanan untuk mengindari hit and run.
𖥔 iii. Tidak diperkenankan untuk refund kecuali sudah ada kesepakatan atau pengerjaan belum dilakukan.ㅤㅤ 𖥔 iv. Dimohon untuk tidak melakukan upsubs / upfoll / upview sendiri atau menyewa jasa lain selama proses penyelesaian berlangsung.
𖥔 v. Dimohon untuk buyer jika memesan verif telegram untuk stay on selama proses verif berlangsung.
𖥔 vi. Diharapkan untuk sabar karena semua pengerjaan yang kami lakukan secara manual. Bila ada pertanyaan atau ada yang kurang jelas bisa hubungi bot kami. ㅤ
The account, "War on Fakes," was created on February 24, the same day Russian President Vladimir Putin announced a "special military operation" and troops began invading Ukraine. The page is rife with disinformation, according to The Atlantic Council's Digital Forensic Research Lab, which studies digital extremism and published a report examining the channel. Markets continued to grapple with the economic and corporate earnings implications relating to the Russia-Ukraine conflict. “We have a ton of uncertainty right now,” said Stephanie Link, chief investment strategist and portfolio manager at Hightower Advisors. “We’re dealing with a war, we’re dealing with inflation. We don’t know what it means to earnings.” Since January 2022, the SC has received a total of 47 complaints and enquiries on illegal investment schemes promoted through Telegram. These fraudulent schemes offer non-existent investment opportunities, promising very attractive and risk-free returns within a short span of time. They commonly offer unrealistic returns of as high as 1,000% within 24 hours or even within a few hours. So, uh, whenever I hear about Telegram, it’s always in relation to something bad. What gives? But Kliuchnikov, the Ukranian now in France, said he will use Signal or WhatsApp for sensitive conversations, but questions around privacy on Telegram do not give him pause when it comes to sharing information about the war.
from br