Ketika aku memiliki segalannya Aku lupa bagaimana caranya menekuk lutut Membawa keningku membumi Dan berterimakasih kepadaMU Aku bahkan tak menganggapMU ada aku merasa, bahwa semua yang telah kumiliki Dan apapun yang telah kucapai Adalah murni hasil dari kerja kerasku sendiri.
Lalu, ketika aku kehilangan segalanya Dan tak punya apa-apa lagi yang tersisa Aku lupa bagaimana caranya berdiri Aku lupa bagaimana menengadahkan keningku ke cakrawala
Lalu, aku memulai untai serapah, kepadaMU Aku merasa bahwa apa yang telah menimpaku Adalah murni perbuatanMU dan setiap detik, kuhabiskan waktu untuk mengumpat kepadaMU.
Pantaskah,gusti? Jika aku masih mengaku Dan melebeli diri sebagai salah satu dari hambaMU?
Ketika aku memiliki segalannya Aku lupa bagaimana caranya menekuk lutut Membawa keningku membumi Dan berterimakasih kepadaMU Aku bahkan tak menganggapMU ada aku merasa, bahwa semua yang telah kumiliki Dan apapun yang telah kucapai Adalah murni hasil dari kerja kerasku sendiri.
Lalu, ketika aku kehilangan segalanya Dan tak punya apa-apa lagi yang tersisa Aku lupa bagaimana caranya berdiri Aku lupa bagaimana menengadahkan keningku ke cakrawala
Lalu, aku memulai untai serapah, kepadaMU Aku merasa bahwa apa yang telah menimpaku Adalah murni perbuatanMU dan setiap detik, kuhabiskan waktu untuk mengumpat kepadaMU.
Pantaskah,gusti? Jika aku masih mengaku Dan melebeli diri sebagai salah satu dari hambaMU?
BY PUISI
Warning: Undefined variable $i in /var/www/group-telegram/post.php on line 260
He said that since his platform does not have the capacity to check all channels, it may restrict some in Russia and Ukraine "for the duration of the conflict," but then reversed course hours later after many users complained that Telegram was an important source of information. Oh no. There’s a certain degree of myth-making around what exactly went on, so take everything that follows lightly. Telegram was originally launched as a side project by the Durov brothers, with Nikolai handling the coding and Pavel as CEO, while both were at VK. The regulator took order for the search and seizure operation from Judge Purushottam B Jadhav, Sebi Special Judge / Additional Sessions Judge. Recently, Durav wrote on his Telegram channel that users' right to privacy, in light of the war in Ukraine, is "sacred, now more than ever." During the operations, Sebi officials seized various records and documents, including 34 mobile phones, six laptops, four desktops, four tablets, two hard drive disks and one pen drive from the custody of these persons.
from ca