Selamat malam, Baconies! Izin menegaskan ulang, bahwa list admin beserta kontaknya yang masih VERIFIED TRUSTED dan AKTIF hanya ada dalam list: https://www.group-telegram.com/cn/BaConvert.com/2. (list yang masih aktif akan langsung kami cantumkan @ nya tanpa memberi tanda “.”) Selain itu, mereka BUKAN bagian dari BA Convert.
Mohon diperhatikan lagi untuk listnya, untuk nama-nama BA yang sudah tidak bergabung atau tidak aktif juga sudah kami rombak agar tidak terjadi kesalahpahaman karena ada jejak @ pada list pengumuman trusted.
Dan, sekaligus mengingatkan ulang juga, bahwa kami tidak pernah memasang fee dibawah kesepakatan bersama. Mohon berhati-hati, jangan sampai tergiur harga murah.
Selamat malam, Baconies! Izin menegaskan ulang, bahwa list admin beserta kontaknya yang masih VERIFIED TRUSTED dan AKTIF hanya ada dalam list: https://www.group-telegram.com/cn/BaConvert.com/2. (list yang masih aktif akan langsung kami cantumkan @ nya tanpa memberi tanda “.”) Selain itu, mereka BUKAN bagian dari BA Convert.
Mohon diperhatikan lagi untuk listnya, untuk nama-nama BA yang sudah tidak bergabung atau tidak aktif juga sudah kami rombak agar tidak terjadi kesalahpahaman karena ada jejak @ pada list pengumuman trusted.
Dan, sekaligus mengingatkan ulang juga, bahwa kami tidak pernah memasang fee dibawah kesepakatan bersama. Mohon berhati-hati, jangan sampai tergiur harga murah.
BY BA CONVERT TELEGRAM
Warning: Undefined variable $i in /var/www/group-telegram/post.php on line 260
The last couple days have exemplified that uncertainty. On Thursday, news emerged that talks in Turkey between the Russia and Ukraine yielded no positive result. But on Friday, Reuters reported that Russian President Vladimir Putin said there had been some “positive shifts” in talks between the two sides. "Russians are really disconnected from the reality of what happening to their country," Andrey said. "So Telegram has become essential for understanding what's going on to the Russian-speaking world." On Feb. 27, however, he admitted from his Russian-language account that "Telegram channels are increasingly becoming a source of unverified information related to Ukrainian events." For example, WhatsApp restricted the number of times a user could forward something, and developed automated systems that detect and flag objectionable content. On Telegram’s website, it says that Pavel Durov “supports Telegram financially and ideologically while Nikolai (Duvov)’s input is technological.” Currently, the Telegram team is based in Dubai, having moved around from Berlin, London and Singapore after departing Russia. Meanwhile, the company which owns Telegram is registered in the British Virgin Islands.
from cn