Warning: mkdir(): No space left on device in /var/www/group-telegram/post.php on line 37
Warning: file_put_contents(aCache/aDaily/post/filltheheart/--): Failed to open stream: No such file or directory in /var/www/group-telegram/post.php on line 50 ` fill the heart `❤️ | Telegram Webview: filltheheart/5821 -
Kau tak pernah 'okay'. Kau cuma terbiasa menafikan perasaan sehingga kau terlupa untuk bagi ruang pada diri.
Ruang untuk kau validate perasaan kau sendiri.
Jangan terlalu terbiasa lari, Kelak kau akan lupa cara untuk hadapinya.
Nak lari sekejap silakan. Namun jangan lupa untuk kembali.
Jatuh, bangkit lagi. Jangan pernah berhenti.
Penat, Rehat. Lalu bangkit lagi di kemudian hari.
Kau boleh. Tetap kuat ya? Kalau bukan kau yang kuat untuk diri sendiri, Siapa lagi? Jadi kuatkan diri kerana pada akhirnya yang ada dengan kita adalah diri kita sendiri dan juga Allah.
Kau tak pernah 'okay'. Kau cuma terbiasa menafikan perasaan sehingga kau terlupa untuk bagi ruang pada diri.
Ruang untuk kau validate perasaan kau sendiri.
Jangan terlalu terbiasa lari, Kelak kau akan lupa cara untuk hadapinya.
Nak lari sekejap silakan. Namun jangan lupa untuk kembali.
Jatuh, bangkit lagi. Jangan pernah berhenti.
Penat, Rehat. Lalu bangkit lagi di kemudian hari.
Kau boleh. Tetap kuat ya? Kalau bukan kau yang kuat untuk diri sendiri, Siapa lagi? Jadi kuatkan diri kerana pada akhirnya yang ada dengan kita adalah diri kita sendiri dan juga Allah.
"Someone posing as a Ukrainian citizen just joins the chat and starts spreading misinformation, or gathers data, like the location of shelters," Tsekhanovska said, noting how false messages have urged Ukrainians to turn off their phones at a specific time of night, citing cybersafety. The last couple days have exemplified that uncertainty. On Thursday, news emerged that talks in Turkey between the Russia and Ukraine yielded no positive result. But on Friday, Reuters reported that Russian President Vladimir Putin said there had been some “positive shifts” in talks between the two sides. On Telegram’s website, it says that Pavel Durov “supports Telegram financially and ideologically while Nikolai (Duvov)’s input is technological.” Currently, the Telegram team is based in Dubai, having moved around from Berlin, London and Singapore after departing Russia. Meanwhile, the company which owns Telegram is registered in the British Virgin Islands. "Like the bombing of the maternity ward in Mariupol," he said, "Even before it hits the news, you see the videos on the Telegram channels." In a statement, the regulator said the search and seizure operation was carried out against seven individuals and one corporate entity at multiple locations in Ahmedabad and Bhavnagar in Gujarat, Neemuch in Madhya Pradesh, Delhi, and Mumbai.
from us