Terlalu banyak yang disimpan, Sehingga sampai satu tahap, Kau tak lagi mampu untuk menangis. Tak mampu untuk menjerit, Tak mampu untuk berkata-kata. Tidak lagi mampu untuk berbuat apa-apa.
Bukan tak sedih, Bukan tak kisah, Namun hati yang terlalu penat.
Bukan tak pernah berjuang, Namun setelah dilihat tiada hasil, Akhirnya dia pilih untuk menyerah.
Biarkan segalanya, Kerana seiring berjalannya masa, Hati juga akan hilang rasa.
Terlalu banyak yang disimpan, Sehingga sampai satu tahap, Kau tak lagi mampu untuk menangis. Tak mampu untuk menjerit, Tak mampu untuk berkata-kata. Tidak lagi mampu untuk berbuat apa-apa.
Bukan tak sedih, Bukan tak kisah, Namun hati yang terlalu penat.
Bukan tak pernah berjuang, Namun setelah dilihat tiada hasil, Akhirnya dia pilih untuk menyerah.
Biarkan segalanya, Kerana seiring berjalannya masa, Hati juga akan hilang rasa.
Some people used the platform to organize ahead of the storming of the U.S. Capitol in January 2021, and last month Senator Mark Warner sent a letter to Durov urging him to curb Russian information operations on Telegram. "Like the bombing of the maternity ward in Mariupol," he said, "Even before it hits the news, you see the videos on the Telegram channels." The channel appears to be part of the broader information war that has developed following Russia's invasion of Ukraine. The Kremlin has paid Russian TikTok influencers to push propaganda, according to a Vice News investigation, while ProPublica found that fake Russian fact check videos had been viewed over a million times on Telegram. In the United States, Telegram's lower public profile has helped it mostly avoid high level scrutiny from Congress, but it has not gone unnoticed. This provided opportunity to their linked entities to offload their shares at higher prices and make significant profits at the cost of unsuspecting retail investors.
from hk