ㅤ ㅤ ㅤ OFC SARVEGAS •───── ✧ ─────• ㅤㅤOFC SARVEGAS adalah SQ yang didirikan pada tanggal 4 FEBUARI 2021. Yang didirikan oleh Raqueenlzee , Aghata sebagai founder dan di bantu oleh CFO , OFC SARVEGAS menggunakan Harimau. sebagai lambang SQ dan warna Gold mixed with fire serta Fire sebagai warna tema, kami juga mengesahkan " SRVGS " sebagai put dn resmi kami.
OFC SARVEGAS atau biasa yang di sebut SARVEG adalah SQ yang di khususkan dan di diresmikan untuk all member & all chara.
Alasan kami memilih Harimau sebagai lambang dari SQ karena Harimau adalah salah satu hewan yang setia, cerdas, tangguh, memiliki ketegasan hirarki, dan juga pemimpin yang di ikuti bukan hanya di takuti.
ㅤ ㅤ ㅤ OFC SARVEGAS •───── ✧ ─────• ㅤㅤOFC SARVEGAS adalah SQ yang didirikan pada tanggal 4 FEBUARI 2021. Yang didirikan oleh Raqueenlzee , Aghata sebagai founder dan di bantu oleh CFO , OFC SARVEGAS menggunakan Harimau. sebagai lambang SQ dan warna Gold mixed with fire serta Fire sebagai warna tema, kami juga mengesahkan " SRVGS " sebagai put dn resmi kami.
OFC SARVEGAS atau biasa yang di sebut SARVEG adalah SQ yang di khususkan dan di diresmikan untuk all member & all chara.
Alasan kami memilih Harimau sebagai lambang dari SQ karena Harimau adalah salah satu hewan yang setia, cerdas, tangguh, memiliki ketegasan hirarki, dan juga pemimpin yang di ikuti bukan hanya di takuti.
The perpetrators use various names to carry out the investment scams. They may also impersonate or clone licensed capital market intermediaries by using the names, logos, credentials, websites and other details of the legitimate entities to promote the illegal schemes. Continuing its crackdown against entities allegedly involved in a front-running scam using messaging app Telegram, Sebi on Thursday carried out search and seizure operations at the premises of eight entities in multiple locations across the country. It is unclear who runs the account, although Russia's official Ministry of Foreign Affairs Twitter account promoted the Telegram channel on Saturday and claimed it was operated by "a group of experts & journalists." He said that since his platform does not have the capacity to check all channels, it may restrict some in Russia and Ukraine "for the duration of the conflict," but then reversed course hours later after many users complained that Telegram was an important source of information. Either way, Durov says that he withdrew his resignation but that he was ousted from his company anyway. Subsequently, control of the company was reportedly handed to oligarchs Alisher Usmanov and Igor Sechin, both allegedly close associates of Russian leader Vladimir Putin.
from in