Selamat malam, Baconies! Izin menegaskan ulang, bahwa list admin beserta kontaknya yang masih VERIFIED TRUSTED dan AKTIF hanya ada dalam list: https://www.group-telegram.com/kr/BaConvert.com/2. (list yang masih aktif akan langsung kami cantumkan @ nya tanpa memberi tanda “.”) Selain itu, mereka BUKAN bagian dari BA Convert.
Mohon diperhatikan lagi untuk listnya, untuk nama-nama BA yang sudah tidak bergabung atau tidak aktif juga sudah kami rombak agar tidak terjadi kesalahpahaman karena ada jejak @ pada list pengumuman trusted.
Dan, sekaligus mengingatkan ulang juga, bahwa kami tidak pernah memasang fee dibawah kesepakatan bersama. Mohon berhati-hati, jangan sampai tergiur harga murah.
Selamat malam, Baconies! Izin menegaskan ulang, bahwa list admin beserta kontaknya yang masih VERIFIED TRUSTED dan AKTIF hanya ada dalam list: https://www.group-telegram.com/kr/BaConvert.com/2. (list yang masih aktif akan langsung kami cantumkan @ nya tanpa memberi tanda “.”) Selain itu, mereka BUKAN bagian dari BA Convert.
Mohon diperhatikan lagi untuk listnya, untuk nama-nama BA yang sudah tidak bergabung atau tidak aktif juga sudah kami rombak agar tidak terjadi kesalahpahaman karena ada jejak @ pada list pengumuman trusted.
Dan, sekaligus mengingatkan ulang juga, bahwa kami tidak pernah memasang fee dibawah kesepakatan bersama. Mohon berhati-hati, jangan sampai tergiur harga murah.
BY BA CONVERT TELEGRAM
Warning: Undefined variable $i in /var/www/group-telegram/post.php on line 260
As a result, the pandemic saw many newcomers to Telegram, including prominent anti-vaccine activists who used the app's hands-off approach to share false information on shots, a study from the Institute for Strategic Dialogue shows. A Russian Telegram channel with over 700,000 followers is spreading disinformation about Russia's invasion of Ukraine under the guise of providing "objective information" and fact-checking fake news. Its influence extends beyond the platform, with major Russian publications, government officials, and journalists citing the page's posts. Such instructions could actually endanger people — citizens receive air strike warnings via smartphone alerts. Despite Telegram's origins, its approach to users' security has privacy advocates worried. In December 2021, Sebi officials had conducted a search and seizure operation at the premises of certain persons carrying out similar manipulative activities through Telegram channels.
from kr