Telegram Group & Telegram Channel
Kepala penuh dengan kata kamu harus selalu kuat, perlu selalu mampu, harus selalu sabar, harus selalu bertahan.

Tapi jarang yang mengatakan padamu, tak mengapa kalau menangis, tak mengapa kalau belum mampu, silakan kalau harus bersuara, silakan bercerita padaku turunkan segala beban yang ada di kepala.

Dalam kita merasakan tidak ada pujukan satupun yang diterima, Allah sentiasa mengatakan..

“Kemari hambaKU ceritakan padaKU..”

#FarzanaRais



group-telegram.com/farzanarais/1731
Create:
Last Update:

Kepala penuh dengan kata kamu harus selalu kuat, perlu selalu mampu, harus selalu sabar, harus selalu bertahan.

Tapi jarang yang mengatakan padamu, tak mengapa kalau menangis, tak mengapa kalau belum mampu, silakan kalau harus bersuara, silakan bercerita padaku turunkan segala beban yang ada di kepala.

Dalam kita merasakan tidak ada pujukan satupun yang diterima, Allah sentiasa mengatakan..

“Kemari hambaKU ceritakan padaKU..”

#FarzanaRais

BY Farzana Rais


Warning: Undefined variable $i in /var/www/group-telegram/post.php on line 260

Share with your friend now:
group-telegram.com/farzanarais/1731

View MORE
Open in Telegram


Telegram | DID YOU KNOW?

Date: |

The perpetrators use various names to carry out the investment scams. They may also impersonate or clone licensed capital market intermediaries by using the names, logos, credentials, websites and other details of the legitimate entities to promote the illegal schemes. Andrey, a Russian entrepreneur living in Brazil who, fearing retaliation, asked that NPR not use his last name, said Telegram has become one of the few places Russians can access independent news about the war. On Telegram’s website, it says that Pavel Durov “supports Telegram financially and ideologically while Nikolai (Duvov)’s input is technological.” Currently, the Telegram team is based in Dubai, having moved around from Berlin, London and Singapore after departing Russia. Meanwhile, the company which owns Telegram is registered in the British Virgin Islands. A Russian Telegram channel with over 700,000 followers is spreading disinformation about Russia's invasion of Ukraine under the guise of providing "objective information" and fact-checking fake news. Its influence extends beyond the platform, with major Russian publications, government officials, and journalists citing the page's posts. Telegram Messenger Blocks Navalny Bot During Russian Election
from kr


Telegram Farzana Rais
FROM American