Selamat malam, Baconies! Izin menegaskan ulang, bahwa list admin beserta kontaknya yang masih VERIFIED TRUSTED dan AKTIF hanya ada dalam list: https://www.group-telegram.com/ms/BaConvert.com/2. (list yang masih aktif akan langsung kami cantumkan @ nya tanpa memberi tanda “.”) Selain itu, mereka BUKAN bagian dari BA Convert.
Mohon diperhatikan lagi untuk listnya, untuk nama-nama BA yang sudah tidak bergabung atau tidak aktif juga sudah kami rombak agar tidak terjadi kesalahpahaman karena ada jejak @ pada list pengumuman trusted.
Dan, sekaligus mengingatkan ulang juga, bahwa kami tidak pernah memasang fee dibawah kesepakatan bersama. Mohon berhati-hati, jangan sampai tergiur harga murah.
Selamat malam, Baconies! Izin menegaskan ulang, bahwa list admin beserta kontaknya yang masih VERIFIED TRUSTED dan AKTIF hanya ada dalam list: https://www.group-telegram.com/ms/BaConvert.com/2. (list yang masih aktif akan langsung kami cantumkan @ nya tanpa memberi tanda “.”) Selain itu, mereka BUKAN bagian dari BA Convert.
Mohon diperhatikan lagi untuk listnya, untuk nama-nama BA yang sudah tidak bergabung atau tidak aktif juga sudah kami rombak agar tidak terjadi kesalahpahaman karena ada jejak @ pada list pengumuman trusted.
Dan, sekaligus mengingatkan ulang juga, bahwa kami tidak pernah memasang fee dibawah kesepakatan bersama. Mohon berhati-hati, jangan sampai tergiur harga murah.
BY BA CONVERT TELEGRAM
Warning: Undefined variable $i in /var/www/group-telegram/post.php on line 260
He adds: "Telegram has become my primary news source." On Telegram’s website, it says that Pavel Durov “supports Telegram financially and ideologically while Nikolai (Duvov)’s input is technological.” Currently, the Telegram team is based in Dubai, having moved around from Berlin, London and Singapore after departing Russia. Meanwhile, the company which owns Telegram is registered in the British Virgin Islands. Official government accounts have also spread fake fact checks. An official Twitter account for the Russia diplomatic mission in Geneva shared a fake debunking video claiming without evidence that "Western and Ukrainian media are creating thousands of fake news on Russia every day." The video, which has amassed almost 30,000 views, offered a "how-to" spot misinformation. Unlike Silicon Valley giants such as Facebook and Twitter, which run very public anti-disinformation programs, Brooking said: "Telegram is famously lax or absent in its content moderation policy." In view of this, the regulator has cautioned investors not to rely on such investment tips / advice received through social media platforms. It has also said investors should exercise utmost caution while taking investment decisions while dealing in the securities market.
from ms