Lampu-lampu ini Mengingatkanku pada masa lalu Ketika aku masih sekolah Ketika emak masih bisa membelikanku baju Dan bapak masih bisa membelikanku sepatu, sepeda, juga buku-buku.
Mungkin, lampu-lampu ini adalah manifestasi, wujud nyata dari sebuah kenangan Redup, namun cahayanya seperti cukup memberikan penerangan, Menuntun siapapun yang ingin kembali.
Jalan ini Mengingatkanku pada masa lalu yang lain Ketika aku harus berhenti sekolah Ketika emak harus mulai menjual perabotannya satu persatu.... Dan bapak harus menenggak getir ketika ia meninggalkan kami.
Mungkin, jalan ini adalah sebuah gambaran nyata dari hidup itu sendiri, Atau jalan ini adalah niscaya guru yang mengajarkanku.
Bahwa di tempat seramai kebun Raya Bogor, tepat di samping jalan Raya, kesunyian dan keterasingan bisa begitu angkuh...
Lampu-lampu ini Mengingatkanku pada masa lalu Ketika aku masih sekolah Ketika emak masih bisa membelikanku baju Dan bapak masih bisa membelikanku sepatu, sepeda, juga buku-buku.
Mungkin, lampu-lampu ini adalah manifestasi, wujud nyata dari sebuah kenangan Redup, namun cahayanya seperti cukup memberikan penerangan, Menuntun siapapun yang ingin kembali.
Jalan ini Mengingatkanku pada masa lalu yang lain Ketika aku harus berhenti sekolah Ketika emak harus mulai menjual perabotannya satu persatu.... Dan bapak harus menenggak getir ketika ia meninggalkan kami.
Mungkin, jalan ini adalah sebuah gambaran nyata dari hidup itu sendiri, Atau jalan ini adalah niscaya guru yang mengajarkanku.
Bahwa di tempat seramai kebun Raya Bogor, tepat di samping jalan Raya, kesunyian dan keterasingan bisa begitu angkuh...
Oh no. There’s a certain degree of myth-making around what exactly went on, so take everything that follows lightly. Telegram was originally launched as a side project by the Durov brothers, with Nikolai handling the coding and Pavel as CEO, while both were at VK. "He has to start being more proactive and to find a real solution to this situation, not stay in standby without interfering. It's a very irresponsible position from the owner of Telegram," she said. "Like the bombing of the maternity ward in Mariupol," he said, "Even before it hits the news, you see the videos on the Telegram channels." Friday’s performance was part of a larger shift. For the week, the Dow, S&P 500 and Nasdaq fell 2%, 2.9%, and 3.5%, respectively. The channel appears to be part of the broader information war that has developed following Russia's invasion of Ukraine. The Kremlin has paid Russian TikTok influencers to push propaganda, according to a Vice News investigation, while ProPublica found that fake Russian fact check videos had been viewed over a million times on Telegram.
from ms