Ketika aku memiliki segalannya Aku lupa bagaimana caranya menekuk lutut Membawa keningku membumi Dan berterimakasih kepadaMU Aku bahkan tak menganggapMU ada aku merasa, bahwa semua yang telah kumiliki Dan apapun yang telah kucapai Adalah murni hasil dari kerja kerasku sendiri.
Lalu, ketika aku kehilangan segalanya Dan tak punya apa-apa lagi yang tersisa Aku lupa bagaimana caranya berdiri Aku lupa bagaimana menengadahkan keningku ke cakrawala
Lalu, aku memulai untai serapah, kepadaMU Aku merasa bahwa apa yang telah menimpaku Adalah murni perbuatanMU dan setiap detik, kuhabiskan waktu untuk mengumpat kepadaMU.
Pantaskah,gusti? Jika aku masih mengaku Dan melebeli diri sebagai salah satu dari hambaMU?
Ketika aku memiliki segalannya Aku lupa bagaimana caranya menekuk lutut Membawa keningku membumi Dan berterimakasih kepadaMU Aku bahkan tak menganggapMU ada aku merasa, bahwa semua yang telah kumiliki Dan apapun yang telah kucapai Adalah murni hasil dari kerja kerasku sendiri.
Lalu, ketika aku kehilangan segalanya Dan tak punya apa-apa lagi yang tersisa Aku lupa bagaimana caranya berdiri Aku lupa bagaimana menengadahkan keningku ke cakrawala
Lalu, aku memulai untai serapah, kepadaMU Aku merasa bahwa apa yang telah menimpaku Adalah murni perbuatanMU dan setiap detik, kuhabiskan waktu untuk mengumpat kepadaMU.
Pantaskah,gusti? Jika aku masih mengaku Dan melebeli diri sebagai salah satu dari hambaMU?
BY PUISI
Warning: Undefined variable $i in /var/www/group-telegram/post.php on line 260
He floated the idea of restricting the use of Telegram in Ukraine and Russia, a suggestion that was met with fierce opposition from users. Shortly after, Durov backed off the idea. 'Wild West' But because group chats and the channel features are not end-to-end encrypted, Galperin said user privacy is potentially under threat. Given the pro-privacy stance of the platform, it’s taken as a given that it’ll be used for a number of reasons, not all of them good. And Telegram has been attached to a fair few scandals related to terrorism, sexual exploitation and crime. Back in 2015, Vox described Telegram as “ISIS’ app of choice,” saying that the platform’s real use is the ability to use channels to distribute material to large groups at once. Telegram has acted to remove public channels affiliated with terrorism, but Pavel Durov reiterated that he had no business snooping on private conversations. After fleeing Russia, the brothers founded Telegram as a way to communicate outside the Kremlin's orbit. They now run it from Dubai, and Pavel Durov says it has more than 500 million monthly active users.
from us