semuanya udah punya takaran masing-masing. seperti fisik, ekonomi, dan hal apapun itu. semuanya berbeda, kalau mau disamakan ya gabakalan sama, karena Tuhan udah nyiptain takaran masing-masing buat hambanya. terkadang kamu iri apa yang orang lain punya, padahal orang lain itu juga iri sama apa yang kamu miliki, jangan terlalu melihat apa yang orang lain punya, coba lihat apa yang kamu miliki dan apa yang kamu genggam sekarang, belum tentu yang sedang kamu genggam bisa di genggam juga sama orang lain, belum tentu orang lain bisa di posisi kamu sekarang, bahkan banyak yang ingin di posisimu. jadi jangan terlalu melihat apa yang orang lain punya karena nyatanya berbeda, karena Tuhan punya rencana bahagia tersendiri untuk hambanya.
semuanya udah punya takaran masing-masing. seperti fisik, ekonomi, dan hal apapun itu. semuanya berbeda, kalau mau disamakan ya gabakalan sama, karena Tuhan udah nyiptain takaran masing-masing buat hambanya. terkadang kamu iri apa yang orang lain punya, padahal orang lain itu juga iri sama apa yang kamu miliki, jangan terlalu melihat apa yang orang lain punya, coba lihat apa yang kamu miliki dan apa yang kamu genggam sekarang, belum tentu yang sedang kamu genggam bisa di genggam juga sama orang lain, belum tentu orang lain bisa di posisi kamu sekarang, bahkan banyak yang ingin di posisimu. jadi jangan terlalu melihat apa yang orang lain punya karena nyatanya berbeda, karena Tuhan punya rencana bahagia tersendiri untuk hambanya.
— dikta
BY radio kata
Warning: Undefined variable $i in /var/www/group-telegram/post.php on line 260
"The argument from Telegram is, 'You should trust us because we tell you that we're trustworthy,'" Maréchal said. "It's really in the eye of the beholder whether that's something you want to buy into." In addition, Telegram now supports the use of third-party streaming tools like OBS Studio and XSplit to broadcast live video, allowing users to add overlays and multi-screen layouts for a more professional look. The War on Fakes channel has repeatedly attempted to push conspiracies that footage from Ukraine is somehow being falsified. One post on the channel from February 24 claimed without evidence that a widely viewed photo of a Ukrainian woman injured in an airstrike in the city of Chuhuiv was doctored and that the woman was seen in a different photo days later without injuries. The post, which has over 600,000 views, also baselessly claimed that the woman's blood was actually makeup or grape juice. These entities are reportedly operating nine Telegram channels with more than five million subscribers to whom they were making recommendations on selected listed scrips. Such recommendations induced the investors to deal in the said scrips, thereby creating artificial volume and price rise. "The result is on this photo: fiery 'greetings' to the invaders," the Security Service of Ukraine wrote alongside a photo showing several military vehicles among plumes of black smoke.
from ru