Telegram Group & Telegram Channel
YS hanya menjalankan kehidupannya, sepertimana ia melalui kematiannya

Ketahuilah, syuhada' tidak lahir tiba-tiba, ia adalah sebuah pakej kehidupan yang tabie dengan penuh rencam dan masalah kehidupan seorang manusia.

Orang yang mati dalam 'syahadah', adalah mereka yang sejak hidupnya adalah dalam menegakkan 'syahadah'.

Saya membayangkan momen kesyahidan YS hanyalah episod-episod kehidupan yang biasa dilalui oleh beliau dan para syuhada' yang lain.

Tiada yang lebih, tiada yang kurang.

Kehidupan mereka adalah ribat, jihad, bersiapsiaga, tidak sekali-kali menyerah, dan sentiasa bersedia untuk bertemu Tuhan.

Benar, mereka tidak memerlukan 'stimulan' seperti umat Islam hari ini, yang disajikan ribuan gambar dan berita yang menghiris hati, namun insafnya hanya seketika, sedihnya hanya sekian masa, demonstrasi sebulan dua, muktamar dan konferens beberapa, kemudian meneruskan kehidupan seperti biasa dengan gelak tawa, hiburan dan kelalaian.

Ya, umat hari ini tidak layak membebaskan P. Selagi rutin harian tidak dipenuhi dengan agenda para mujahidin dan murabitin, selagi mana umat masih memerlukan stimulan-stimulan luaran untuk membangkitkan dan menghidupkan, selagi itu kita masih jauh dalam menjadi umat yang layak membebaskan P.

Kita perlu hidup untuk misi 'syahadah', baru kita layak mendapat 'syahadah'. Hanya umat yang bersifat syuhada' yang layak membebaskan P.

Moga Allah memilih kita menjadi para syuhada' dalam misi besar pembebasan kali ini.

Sampaikan salamku pada Rasulullah SAW dan para sahabat RA, wahai Abu Ibrahim !

InsyaAllah kami akan menyusul di kemudian hari.



group-telegram.com/ustazsyamilesa/657
Create:
Last Update:

YS hanya menjalankan kehidupannya, sepertimana ia melalui kematiannya

Ketahuilah, syuhada' tidak lahir tiba-tiba, ia adalah sebuah pakej kehidupan yang tabie dengan penuh rencam dan masalah kehidupan seorang manusia.

Orang yang mati dalam 'syahadah', adalah mereka yang sejak hidupnya adalah dalam menegakkan 'syahadah'.

Saya membayangkan momen kesyahidan YS hanyalah episod-episod kehidupan yang biasa dilalui oleh beliau dan para syuhada' yang lain.

Tiada yang lebih, tiada yang kurang.

Kehidupan mereka adalah ribat, jihad, bersiapsiaga, tidak sekali-kali menyerah, dan sentiasa bersedia untuk bertemu Tuhan.

Benar, mereka tidak memerlukan 'stimulan' seperti umat Islam hari ini, yang disajikan ribuan gambar dan berita yang menghiris hati, namun insafnya hanya seketika, sedihnya hanya sekian masa, demonstrasi sebulan dua, muktamar dan konferens beberapa, kemudian meneruskan kehidupan seperti biasa dengan gelak tawa, hiburan dan kelalaian.

Ya, umat hari ini tidak layak membebaskan P. Selagi rutin harian tidak dipenuhi dengan agenda para mujahidin dan murabitin, selagi mana umat masih memerlukan stimulan-stimulan luaran untuk membangkitkan dan menghidupkan, selagi itu kita masih jauh dalam menjadi umat yang layak membebaskan P.

Kita perlu hidup untuk misi 'syahadah', baru kita layak mendapat 'syahadah'. Hanya umat yang bersifat syuhada' yang layak membebaskan P.

Moga Allah memilih kita menjadi para syuhada' dalam misi besar pembebasan kali ini.

Sampaikan salamku pada Rasulullah SAW dan para sahabat RA, wahai Abu Ibrahim !

InsyaAllah kami akan menyusul di kemudian hari.

BY Ustaz Syamil Esa


Warning: Undefined variable $i in /var/www/group-telegram/post.php on line 260

Share with your friend now:
group-telegram.com/ustazsyamilesa/657

View MORE
Open in Telegram


Telegram | DID YOU KNOW?

Date: |

"The result is on this photo: fiery 'greetings' to the invaders," the Security Service of Ukraine wrote alongside a photo showing several military vehicles among plumes of black smoke. One thing that Telegram now offers to all users is the ability to “disappear” messages or set remote deletion deadlines. That enables users to have much more control over how long people can access what you’re sending them. Given that Russian law enforcement officials are reportedly (via Insider) stopping people in the street and demanding to read their text messages, this could be vital to protect individuals from reprisals. Perpetrators of such fraud use various marketing techniques to attract subscribers on their social media channels. On Feb. 27, however, he admitted from his Russian-language account that "Telegram channels are increasingly becoming a source of unverified information related to Ukrainian events." During the operations, Sebi officials seized various records and documents, including 34 mobile phones, six laptops, four desktops, four tablets, two hard drive disks and one pen drive from the custody of these persons.
from sg


Telegram Ustaz Syamil Esa
FROM American