TUJUAN MENGGUNAKAN REKBER ✓ Transaksi menjadi lebih aman ✓ Mengurangi risiko terkena penipuan untuk pihak buyer maupun seller ✓ Mempunyai saksi transaksi
CARA MENGGUNAKAN JASA REKBER 1. Buyer mengisi format yang telah disediakan 2. Buyer dan Seller disediakan grup untuk transaksi 3. Buyer melakukan pembayaran pada pihak Rekber 4. Seller memproses pembelian buyer langsung di group sampai tuntas 5. Setelah selesai Pihak rekber mencairkan saldo ke Ewallet/rekening seller. 6. Transaksi selesai. Buyer & Seller left dari group
NOTE : Jika seller penipu saldo otomatis akan kembali ke buyer, karna jika pesanan buyer tidak di proses dalam kurun waktu yang ditentukan, transaksi dianggap batal.
TUJUAN MENGGUNAKAN REKBER ✓ Transaksi menjadi lebih aman ✓ Mengurangi risiko terkena penipuan untuk pihak buyer maupun seller ✓ Mempunyai saksi transaksi
CARA MENGGUNAKAN JASA REKBER 1. Buyer mengisi format yang telah disediakan 2. Buyer dan Seller disediakan grup untuk transaksi 3. Buyer melakukan pembayaran pada pihak Rekber 4. Seller memproses pembelian buyer langsung di group sampai tuntas 5. Setelah selesai Pihak rekber mencairkan saldo ke Ewallet/rekening seller. 6. Transaksi selesai. Buyer & Seller left dari group
NOTE : Jika seller penipu saldo otomatis akan kembali ke buyer, karna jika pesanan buyer tidak di proses dalam kurun waktu yang ditentukan, transaksi dianggap batal.
BY BA CONVERT TELEGRAM
Warning: Undefined variable $i in /var/www/group-telegram/post.php on line 260
READ MORE These administrators had built substantial positions in these scrips prior to the circulation of recommendations and offloaded their positions subsequent to rise in price of these scrips, making significant profits at the expense of unsuspecting investors, Sebi noted. Individual messages can be fully encrypted. But the user has to turn on that function. It's not automatic, as it is on Signal and WhatsApp. This provided opportunity to their linked entities to offload their shares at higher prices and make significant profits at the cost of unsuspecting retail investors. Emerson Brooking, a disinformation expert at the Atlantic Council's Digital Forensic Research Lab, said: "Back in the Wild West period of content moderation, like 2014 or 2015, maybe they could have gotten away with it, but it stands in marked contrast with how other companies run themselves today."
from ua
